Apa Itu Penanaman Modal Asing Bagi Investor

Apa Itu Penanaman Modal Asing Bagi Investor

Untuk memulihkan perekonomian nasional, pemerintah terus melakukan berbagai terobosan. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan pameran di Jerman. Tidak tanggung – tanggung, Presiden RI Joko Widodo sendiri meresmikan Paviliun Indonesia di Hannover messe 2023 pada Kamis (17/4) bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Hannover. Ajang Hannover Messe 2023 terbukti memberikan dampak positif bagi tingkat investasi di Indonesia. Kementerian Perindustrian menyebutkan, ada 27 perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani pemerintah dengan nilai komitmen lebih dari US$1,9 miliar.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan perjanjian kerja sama tersebut merupakan salah satu tujuan keterlibatan Indonesia sebagai Negara Mitra Hannover Messe 2023, yaitu mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing.

Apa Itu Penanaman Modal Asing?

Apa Itu Penanaman Modal Asing

Secara singkat, penanaman modal asing adalah sebuah pembentukan modal bisnis bagi investor asing dan menggunakan sepenuhnya atau sebagian modal asing dengan investor domestik. investasi yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk kepentingan bisnis yang berlokasi di negara lain.

Penanaman Modal Asing atau dikenal dengan PMA adalah kegiatan penyaluran sejumlah dana dengan tujuan ditanamkan oleh investor asing (dari luar Indonesia). Penanaman modal tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan usaha atau bisnis di wilayah Indonesia.

Berdasarkan Undang – Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, penanaman modal asing adalah kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik dengan menggunakan modal asing sepenuhnya maupun bersama – sama dengan penanam modal dalam negeri. Penanam modal ini dapat berupa perorangan atau badan usaha yang harus memenuhi persyaratan tertentu.

Event Hannover Messe 2023 berdampak positif bagi peningkatan investasi di Indonesia. Pada pameran teknologi industri terbesar di dunia itu, ada sejumlah kesepakatan kerja sama yang akan ditandatangani pemerintah dan pelaku bisnis.

Perjanjian kerja sama ini merupakan pencapaian salah satu target keikutsertaan Indonesia sebagai Country Partner Hannover Messe 2023, yaitu terwujudnya kerja sama industri dan penanaman modal asing.

Dari 27 perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani oleh Indonesia. “Peserta penandatanganan MoU 75% berasal dari co-exhibitor Hannover Messe 2023, dan sisanya berada di luar co-exhibitor. Hal ini menunjukkan bahwa antusias co-exhibitor untuk berkolaborasi dengan partner cukup tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah menyampaikan komitmennya terhadap upaya peningkatan investasi di Indonesia. Upaya ini diyakini akan mempercepat peningkatan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hannover Messe 2023 dapat digunakan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional dan mendorong konektivitas industri Indonesia dengan jaringan rantai pasok global. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki potensi kekuatan pasar dunia, tetapi juga memiliki arti dan peran penting dalam kontribusinya dalam mendukung perkembangan teknologi industri dan pendukungnya.

Indonesia menargetkan empat agenda utama keikutsertaannya dalam Hannover Messe tahun ini. Pertama, memperkenalkan visi Indonesia pada roadmap Making Indonesia 4.0. Kedua, mendorong kerja sama industri. Ketiga, mendorong investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jaringan rantai pasok global.

Secara rinci, kesepakatan yang ditandatangani adalah Joint Statement Declaration of Intent (JDoI) antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Perekonomian dan Aksi Iklim (BMWK) on Work Same Economic Cooperation (Joint Economic Kerja sama).

Selanjutnya, dalam lingkup kerja sama G to B, kesepakatan kerja sama antara lain peningkatan sumber daya manusia dalam pengembangan dan transformasi industri 4.0, pengelolaan sampah menjadi energi, pengelolaan sampah dengan ekonomi sirkular, dan kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia (IKN ).

Di bidang kerja sama berbasis B to B dibuat perjanjian kerja sama terkait pengelolaan teknologi energi berkelanjutan, investasi penggunaan energi surya, hingga pengembangan semikonduktor, alat kesehatan dan keselamatan industri manufaktur.

Selain itu, ada juga kerja sama terkait pengelolaan limbah menjadi energi, pengadaan pusat manufaktur kimia dan moulding, pendirian pusat pembelajaran, serta kerja sama ekosistem untuk pengisian ulang kendaraan listrik (EV) dan industri informasi digital 4.0.

Kepala BPSDMI, Masrokhan mengatakan potensi kerjasama yang dapat dicapai di Hannover Messe kali ini sangat besar untuk mendukung proses transformasi teknologi 4.0 di industri khususnya industri prioritas dengan hadirnya Indonesia Digital Industry Center 4.0 (PIDI 4.0).

Masrokhan menambahkan, kerja sama yang dapat ditindaklanjuti antara lain pengembangan SDM industri terkait Industri 4.0 melalui implementasi program capacity building, penyediaan maket/showcase lini mesin dan peralatan multimedia, dan pemanfaatan maket lini mesin dan peralatan multimedia, edukasi pengembangan, pelatihan kurikulum, dan program pelatihan serta menyelenggarakan program peningkatan kapasitas, termasuk kunjungan dan pertukaran materi pelajaran, pakar, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi dan/atau tenaga teknis.

Penandatanganan kerjasama industri ini dapat membawa banyak perubahan dalam peningkatan industri di berbagai bidang, serta membuka akses pasar industri yang lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *